Unik, Selamat Untukmu

oh, begitu cepatnya waktu datang dan berlalu
berkejaran hingga kita pun tak sempat menghitung
berapa banyak langkah tercipta

hari ini kau berulang tahun 
satu pertanda hari ini jadi milikmu
ya selamat untukmu aku ucapkan
bahagia yang menjelang

dan janganlah terlupa
puji syukur kepada-Nya
karna masih Dia berikan
sejumlah usia dan segalanya kepada kita

ya selamat untukmu aku doakan
tergapailah semua citamu masa nanti
selamat untukmu
.............
(dinukil dari lagu "Selamat Untukmu" - Jakarta Rhythm Section) 

Seperti kata pepatah, lebih baik terlambat daripada tidak, maka saya pun mendapat pembenaran untuk mengucapkan selamat kepada mamah yang satu ini. Rahmah Kuniyati versi lengkapnya, Unik versi pendeknya. Lahir tanggal 24 Agustus 19xx.  

Eh, sebenarnya sih ada dua mamah yang ultah pada bulan Agustus ini, satunya Tri Wulan Andari, yang lahir tanggal 13 Agustus 19xx. Sayangnya saat dia ultah, blog ini belum lahir. Jadi, tahun depan aja ya Ri, saya buat tulisan khusus untukmu (janji, suwer kewer-kewer, sambil angkat dua jari tinggi-tinggi). Jangan ngambek ya....Hehe. Lagian kemarin udah saya buatkan profile di WA sebagai hadiah ultah, kan.   

Kembali ke laptop.

Unik, adalah gambaran sempurna untuk ukuran gadis waktu itu. Cantik, kulit putih, lembut, ramah, perhatian, baik hati, tidak sombong dan ah tak cukup kata ya untuk menggambarkannya. Kaca mata berbingkai hitam unik (pas banget dengan namanya) yang selalu dikenakannya waktu itu, semakin menambah keindahan makhluk ciptaan Allah ini. Masya Allah. 

Unik dengan ciri khasnya, berkaca mata bundar. Eh, itu siapa ya yang ndempel-ndempel...?
Dengan kenampakan yang sedemikian rupa itu, tak mengherankan jika banyak siswa menaruh harap padanya. (Para pria hayo ngaku aja.... hahaha). Tentu saja tidak semua terang-terangan mengaguminya. Kebanyakan memilih memeramnya dalam hati. Pura-pura kalem saat bertatapan dengannya meskipun jantungnya berjumpalitan kian kemari, aerobik tiada henti. Eeeeaaa!

Kebetulan, di kelas dia adalah sekretaris, yang tugasnya menulis di papan tulis. Tulisannya bagus dan rapi. Buku catatannya sering dipinjam untuk difotokopi, terutama oleh murid laki-laki. 

"Wahai para lelaki, bukankah kalian tinggal menyalin apa yang dia tulis di papan tulis? Kenapa masih saja pinjem bukunya untuk difotokopi?"

Alih-alih menyalin, para lelaki itu malah mengerjakan hal lain. Bukan apa yang ditulis yang diperhatikannya, melainkan yang menulislah yang diperhatikannya. Dasar! 

Satu lagi yang istimewa darinya adalah ... suaranya. Merdu mendayu. Kalau dia sudah menyanyi, semua seperti terhipnotis (mata melotot mulut menganga). Intonasinya jelas, pitch control-nya bagus, dan penjiwaannya luar biasa. Andai waktu itu udah musim Indonesia Idol atau X-Faktor, maka saya akan bilang, "saya sih yes!" Hahaha. 

Kini, tak terasa dua puluh tujuh tahun telah berlalu. 

The Age of Adaline


"Eh, kalian para lelaki (yang perempuan juga ding) pernah lihat film The Age of Adaline? Ya, itu seperti gambaran Unik. Waktu seolah berhenti untuknya!"
Yang penasaran dengan film-nya, tuh saya kasih gambarnya. Nggak usah nonton di bioskop, cukup minta Udin aja untuk mengunduhnya. Singaaappp....!

Waktu dua puluh tujuh tahun ternyata tak mengubah penampilannya, masih membius. Uhuk. Meski sudah berbuntut dua, (bahkan yang sulung udah kuliah di UGM pulak...ehm), dia tetap saja cantik seperti dahulu. Ya waktu nyaris berhenti untuknya di usia 19 hahaha. Bedanya, kini dia tambah anggun dan menjadi Ny. Asro (teriring juga ucapan selamat dan salim taklim buat Mas Asro).

Unik beserta keluarganya, lihat....! Subhanallah!

Oke Unik, selamat ulang tahun ya, barakallahi fii umrik, semoga Allah memberi keberkahan atas umurmu. Tetap istiqomah dalam beribadah dan menjadi pelita bagi keluarga. Aamiin. 

Comments

  1. Min, tumben tulisane gak serunut biasane, koyo "Hari yang Luar Biasa (Bagian II)" itu lho. Tapi maklum kok, nulise karo "jantungnya berjumpalitan kian kemari, aerobik tiada henti" :-).
    Din, piye hasil survey-mu mbiyen? Total jenderal wong piro sing wis ngaku naksir Unik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Meh sak kelas Gus...! sing ora aku ro kowe....

      Delete
    2. wakakakaka..... lha kok tiba-tiba rame!
      Gus, tulisane Bu Novy cen jos tenan! kemriuk, renyah dan gurih.... ra mboseni! Nek tulisanmu marai aku mbrebes mili, ra mudheng lha wong nganggo boso kulon kali og... wakaka

      Delete
  2. Mintarjo...makasih yaaa..haddeehh..speakless aku..jadi terharu...inget masa2 sma..ingatanmu tajam yaaa..miint..gak ngira pujangga yaa..sekarang..tulisanmu bagus..enak dibaca,santai,muda banget..salam balik dari m asro..salam jg buat keluarga..makasih doanya..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Nik... Salam buat keluarga Unik. SEmoga sehat selalu. Aamiin....

      Delete
  3. Mintarjo...makasih yaaa..haddeehh..speakless aku..jadi terharu...inget masa2 sma..ingatanmu tajam yaaa..miint..gak ngira pujangga yaa..sekarang..tulisanmu bagus..enak dibaca,santai,muda banget..salam balik dari m asro..salam jg buat keluarga..makasih doanya..:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Legends of Sukoharjo

Ramadhan Tempo Doeloe

Trilogi Pesta Reuni: (1) Kami Memberi Reuni, Bukan Janji...!