The Legends of Sukoharjo
Sate yang dibakar pada panggangan tua, konon lebih enak rasanya (Goenawan Mohammad)
Tamsil GM di atas mengingatkan saya pada sate ayam yang dahulu bercokol di emperan depan foto studio Widuri tiap malam. Menurut lidah lokal saya, itulah sate ayam paling yoih di Sukoharjo. Kini, sate ayam tersebut sudah nggak ada lagi, terkubur zaman bersama induk semangnya, foto studio Widuri.
Widuri dan sate ayamnya kini tinggal legenda. Ehm!
Berbicara tentang legenda, kita akan mendapati banyak tempat di Sukoharjo yang begitu memorable. Ini beberapa di antaranya.
1. Pasar Sukoharjo
Konon, pasar tradisional ini sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Tua sekali ya! Waktu itu, pasar ini menjadi tempat menjual hasil kebun bagi pedagang oprokan. Inilah pusat kegiatan ekonomi paling riuh di Sukoharjo. Di tempat ini, uang dan barang saling ditukar dan diputar melewati lorong-lorong sempit dengan aroma yang beraneka rasa. Khas banget!
Pasar Sukoharjo dahulu |
Pasar Sukoharjo sekarang |
Inilah gedung legendaris. Gedung serba guna ini menjadi sentra berbagai kegiatan. Yang paling ramai saat 1-5 Oktober. Saat itu manusia berjubal di dalamnya. Ya, saat itu berlangsung pameran pembangunan. Stand yang paling seru di pameran itu adalah stand kepolisian. Apa yang menarik di stand tersebut? Apakah stand melayani pembuatan SIM? Tidak! yang menarik dari stand itu adalah foto-foto korban kecelakaan. Orang-orang berjubel hanya untuk melihat foto-foto yang mengerikan tersebut! Selera masyarakat Sukoharjo memang aneh. Kalau saya sih lebih suka lihat penjaga stand-nya. Hahaha.
Suasana saat pameran di dalam gedung |
3. Gedung Lowo
Nah, inilah gedung paling legendaris di Gotham City, eh Sukoharjo. Di sinilah tempat Batman bersemayam. Hahaha. Bangunan tua yang berseberangan dengan gedung Budi Sasono ini dinamakan Gedung Lowo karena bagian atapnya menjadi rumah jutaan Batman alias kelelawar. Keberadaan Batman dan teman-temannya menjadikan gedung ini sangat khas, redup, dan serem! Hiii. Dahulu, kalau lewat depan gedung ini, aroma kotoran Mas Batman langsung menyergap. Huek! Pemandangan menakjubkan terjadi saat senja. Jutaan warga Batman akan keluar dari gedung mencari mangsa. Amazing! Kini kita tak bisa lagi menyaksikan fenomena tersebut karena gedung lowo sudah dipugar. Hiks! Kelelawar yang semula hidup sejahtera di gedung itu mungkin sekarang jadi gelandangan.
Gedung Lowo, salah satu ikon Kota Sukoharjo tempo dulu |
Gedung Lowo itu sekarang disulap menjadi seperti ini |
4. Waduk Mulur
Ini salah satu destinasi wisata murah di Sukoharjo. Nggak usah bayar masuk lokasi wisata ini. Modalnya cuma tenaga buat genjot sepeda waktu itu. Waduk ini menjadi tempat favorit bagi anak-anak SD waktu itu, ya karena gratis. Kita emang penggila hal-hal gratisan. Ngefans baget deh! Hahaha.
Di Waduk Mulur kamu dapat memancing apa saja kecuali memancing keributan |
5. Waduk Colo
Nah, ini waduk keren, Kisanak! Cocok banget untuk kegiatan ehm.... Pramuka. Eaa! Ke Sukoharjo nggak lengkap rasanya kalau nggak mampir ke waduk ini. Yang keren di waduk ini pas air surut. Saat itu akan terlihat tonggak-tonggak beton yang tertata rapi. Tonggak-tonggak itu bisa buat main loncat-loncatan dan selfi-selfian. Hanya di waduk ini kamu bisa main loncat-loncatan ala-ala benteng Takeshi. Keren maksimal pokoknya. Andai saya bupati Sukoharjo, sudah saya dirikan segala fasilitas akomodasi seperti hotel, cottage, restoran, agen tiket pesawat, dan asrama haji (apa hubungannya coba) di lokasi ini. Hahahaha. Bendungan seluas 32.200 hektar ini terletak di Pengkol, Kecamatan Nguter. Kalau mau ke sana jangan naik sepeda, capek tauk!
Di waduk Colo kamu dapat main loncat-loncat ala Benteng Takeshi |
Gedung lowo.... Perhatian tertuju saat menjelang maghrib bulan puasa dan selalu ditunggu bunyi... "DUUULLLLLLL" nya....
ReplyDeleteJosss...mantaap..
ReplyDeleteIjin copy boss